PERUBAHAN BENTUK ATAP PADA RUMAH ADAT SA’O SUE DI DESA WOLOTOPO TIMUR, KABUPATEN ENDE

Fabiola Triandita Alentyas kerong, Silvester M. Siso

Abstract


Rumah adat di wilayah Ende dibangun berbentuk persegi panjang dengan atap yang menjulang tinggi berbentuk perahu karena merupakan budaya dari nenek moyang mereka. Pemimpin Mosalaki secara tradisional mendirikannya dan itulah sebabnya materialnya berbeda dari rumah lain. Sa’o Sue merupakan salah satu rumah adat yang berada di Desa Wolotopo Timur. Rumah adat ini berbeda dengan rumah adat lainnya di Kabupaten Ende, apabila dilihat dari bentuk atapnya. Selain bentuk atap, material penutup atappun berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab bentuk atap pada Sa’o Sue berbeda dengan rumah adat lainnya di Kabupaten Ende. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan secara naturalistik dan hasil dari penelitian ini perubahan bentuk atap yang terjadi pada rumah adat Sa’o Sue ini disebabkan oleh faktor keterbatasan material, faktor ekonomi, dan faktor efisiensi .

Keywords


Rumah adat; Bentuk atap; Sa’o Sue.

Full Text:

PDF Full Article

References


BPS Kabupaten Ende. 2012. Ende dalam Angka. Ende: Badan Pusat Statistik.

Budihardjo E. 1996. Jatidiri Arsitektur Indonesia, PT Alumni, Bandung.

Ching, F.D.K. 2000. Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanan, edisi ke-2. Jakarta: Erlangga

Feilden B. M. 2003. Conservation of Historyc Buildings, Architecturan Press, Oxford.

Frick H. 1996. Arsitektur dan Lingkungan. Yogyakarta : Kanisius

Habraken N.J. 1978. The Systematic Design of Support, Lab of Arch and Planning at MIT. Cambridge: Massachusetts

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: GP Press.

Jeraman R. L. 2012. Wologai Eksotisme Vernakular Di Kaki Gunung Lepembusu. UNWIRA: Kupang

Mashyuri, and Zaenuddin, M. 2008. Metodologi Penelitian pendekatan praktis dan aplikatif. Malang: Refika Aditama.

Maurina A dan Sukangto S. 2015. Pemanfaatan Bambu Sebagai Material Penutup Atap Pada Arsitektur Tradisional Dan Kontemporer Di Indonesia. Seminar Nasional: Jelajah Arsitektur Tradisional. Denpasar.

Mbete, A. dkk. 2004. Khazanah Budaya Lokal Di Kabupaten Ende. Ende: Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Ende.

Mochsen, P. 2003. Kampung Tradisional Kabupaten Ende. Ende: Dinas Pariwisata Kabupaten Ende.

Mukhtar M. 2018. “Tahapan Pembangunan Rumah Tradisional Sa’o Ria Sebagai Upaya Pelestarian Masyarakat Adat Suku Lio Dusun Nuaone Ende”.(Prosiding Semarnusa IPLBI). Surabaya :Institut Teknologi Sepuluh November

Muhadjir, N. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Refika Aditama

Nurjani N.P.S. 2016. “Pembentukan Struktur Ruang Rumah Tinggal Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng”. (Jurnal Ruang Space). Denpasar : Universitas Udayana

Purwanto L.M.F, Hermanto, dan Sanjaya R. 2006. “Pengaruh Bentuk Atap Bangunan Tradisional Di Jawa Tengah Untuk Peningkatan Kenyamanan Termal Bangunan” (Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur). Surabaya : Petra Christian University

Rapoport A. 1969. House, Form and Culture. Prientce –Hall: Englewood, Cliffs.

Suprijanto, Iwan. 2004. “Rumah Tradisional Osing Konsep Ruang Dan Bentuk.” DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment) 30 (1).




DOI: https://doi.org/10.47532/jiv.v7i1.1026

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Vastuwidya Indexed By :

Jurnal Ilmiah Vastuwidya site and its metadata are licensed under CC BY-SA

View My Stats